BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip-prinsip
Pengembangan Kurikulum
Kurikulum
merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang
disediakan bagi siswa di sekolah. Terintegrasi filsafat, nilai-nilai,
pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Rancangan ini disusun dengan maksud
memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan
perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri,
keluarga maupun masyarakat.
Dalam mengembangkan suatu kurikulum, kita
harus memperhatikan beberapa prinsip agar yang dihasilkan dapat sesuai dengan
tujuan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum tersebut adalah sebagai berikut;
1.
Prinsip-prinsip
umum
Ada
beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum, diantaranya ;
1)
Prinsip
Relevansi,
·
Relevansi
eksternal, maksudnya ialah tujuan, isi dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat.
·
Relevansi
internal yaitu ada kesesuaian atau konsisten antara komponen-komponen
kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
Relevansi internel ini menunjukan suatu keterpaduan kurikulum.
2)
Fleksibilitas,
yaitu kurikulum yang dapat mempersiapkan anak
untuk kehidupan sekarang, dan yang akan dating, disini dan ditempat lain, bagi
anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
3)
Kontinuitas
( kesinambungan )
Pengalaman-pengalaman
belajar yang di terdapat dalam kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu
tingkat kelas, dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan
jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
4)
Praktis
Kurikulum
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik waktu, biaya, alat, maupun
personalia sesuai kondisi sekolah . sebagus-bagusnya suatu kurikulum, jika
menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang khusus dan mahal pula biayanya,
maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan.
5)
Efektivitas,
meskipun suatu kurikulum harus sederhana dan
murah , namun dalam keberhasilannya tetap harus diperhatikan baik secara
kualitas maupun kuantitas.
2.
Prinsip-prinsip
khusus
Selain
prinsip-prinsip umum diatas, terdapat beberapa prinsip yang lebih khusus dalam
pengembangan kurikulum, diantaranya ;
1)
Prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu
kepada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum
atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus).
2)
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu
mempertimbangkan beberapa hal:
a.
Perlu penjabaran tujuan pendidikan kedalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana.
b.
Isi pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
c.
Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
3)
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan
proses belajar mengajar:
a.
Kecocokan antara metode dengan mengajarkan materi ajar,
b.
Menggunakan metode yang bervariatif
c.
Metode diciptakan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik
d.
Metode dirancang untuk membelajarkan siswa supaya berperan aktif dalam
proses pembelajaran
e.
Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang
menekankan “learning by doing”di samping “learning by seeing and knowing”.
4)
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Peroses pembelajaran yang baik perlu didukung oleh
penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
a.
Alat/media apa yang diperlukan?
b.
Jika ada alat yang harus dibuat hendaknya memperhatikan: bagaimana, siapa,
berapa biaya yang diperlukan, dan berapa lama waktu pembuatannya?
c.
Bagaiman pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apalak dalam bentuk
modul, paket belajar, dan lain-lain.
d.
Bagaimana pengintegrasian alat dan bahan dalam keseluruhan kegiatan
belajar?
e.
Hasil yang terbaik dapat diperoleh dengan menggunakan multi media.
5)
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
a.
Langkah-langkah dalam penyusunan penilaian:
-
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum ke dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik
-
Uraikan kedalam tingkah laku peserta didika yang dapat diamati
-
Hubungkan dengan bahan pelajaran
-
Tuliskan butir-butir test
b.
Yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu penilaian:
-
Usia, kelas, dan tingkat kemampuan peserta didik
-
Waktu yang diperlukan dalam melakasanak test
-
Jumlah butir tes yang perlu disusun
-
Apakah test tersebut diadministraskan oleh guru atau murid?
c.
Yang perlu diperhatikan dalam pengolahan hasil penilain:
-
Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil test?
-
Apakah digunak formula quessing?
-
Bagaiman pengubahan skor kedalam skor masak?
-
Untuk apa hasil tert itu digunakan
B.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
1.
Perguruan tinggi
a.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di perguruan
tinggi umum
b.
Pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta serta penyiapan guru-guru
di Perguruan Tinggi Keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).
2.
Masyarakat
Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sangat
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah tersebut berada. Isi
kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat dan sekitarnya.
3.
Sistem nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat sistem nilai, baik
nilai moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan bertanggung jawab dalam memelihara dan meneruskan
nilai-nilai tersebut. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan
taersebut harus terintegrasi dalam kurikulum.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam
mengajarkan nilai:
1.
Guru hendaknya mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada di
masyarakat
2.
Guru hendaknya berpegang dalam pada prinsip demokratis, etis, dan moral
3.
Guru harus mampu menjadikannya sebagai teladan yang patut ditiru
4.
Guru harus bisa menghargai nilai-nilai kelompok lain
5.
Memahami dan menerima keragaman budaya sendiri.
C.
Langkah-Langkah
Pengembangan Kurikulum Menurut HILDA
TABA
Dalam
pengembangan kurikulum yang bersifat tradisional, biasanya dilakukan secara
deduktif, yaitu dengan urutan ;
·
Penentuan
prinsip-prinsip dan kebijakan dasar
·
Merumuskan
desain kurikulumyang bersifat menyeluruh didasarkan atas komitmen-komitmen
tertentu
·
Menyusun
unit-unit kurikulum sejalan dengan desain yang menyeluruh
·
Melaksnakan
kurikulum didalam kelas
Namun,
Taba berargumen model tersebut kurang cocok, karena tidak merangsang timbulnya
inovasi-inovasi. Menurutnya pengembangan kurikulum yang lebih mendorong inovasi
dan kreativitas guru-guru adalah yang bersifat induktf, yang merupakan inversi
atau arah terbalik dari model tersebut.
Model
Taba lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu
proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.
Pada prinsipnya terdapat lima langkah dalam
pengembangan kurikulum model Taba ini, yaitu;
1)
Mengadakan
unit-unit eksperimen bersama guru-guru, yaitu dilaksanakan studi yang seksama
tentang hubungan antara teori dengan praktek.
Perencanaan didasarkan atas teori yang kuat, dan pelaksanaan eksperimen didalam
uji kelas menghasilkan data-data untuk menguji landasan teori yang digunakan.
Terdapat delapan langkah
dalam unit eksperimen ini, yakni ;
·
Mendiagnosis
kebutuhan
Pada
langkah ini pengembang kurikulum memulai dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan
siswa melalui diagnosis tentang gaps, berbagai kekurangan , dan perbedaan latar
belakang siswa.
·
Merumuskan
tujuan-tujuan khusus
·
Memilih
isi, sesuai
dengan tujuan yang dirumuskan, dan memperhatikan serta mempertimbangkan segi
validitas dan kebermaknaan untuk siswa.
·
Mengorganisasi
isi
Berdasarkan
hasil seleksi isi, selanjutnya isi kurikulum yang telah ditentukan itu disusun
urutannya sehingga tampak pada tingkat atau kelas berapa sebaiknya kurikulum
itu diberikan.
·
Memilih
pengalaman belajar
Pada
tahap ini ditentukan pengalama-pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa
untuk mencapai tujuan.
- Menentukan alat evaluasi serta prosedur yang harus dilakukan siswa, sehingga guru dapat menyeleksi berbagai tehnik yang dapat dilakukan untuk menilai prestasi siswa, berkaitan dengan pencapaian tujuan kurikulum.
- Menguji keseimbangan isi kurikulum, untuk melihat kesesuaian antara isi, pengalaman belajar, dan tipe-tipe belajar siswa
2)
Menguji
unit eksperimen dikelas atau tempat lain utuk mengetahui validitas dan
kepraktisannya serta menghimpun data untuk kesempurnaannya.
3)
Mengadakan
revisi dan konsolidasi.
Dari
langkah pengujian diperoleh beberapa data yang selanjutnya diadakan oerbaikan
dan penyempurnaan. Selain itu, diadakan juga konsolidasi yakni penarikan
kesimpulan tentang hal-hal yang lebih bersifat umum yang berlaku dalam
lingkungan ( sekolah-sekolah lain) yang lebih luas.
4)
Pengembangan
keseluruhan kerangka kurikulum, Jika dalam
penyempurnaan dan konsolidasi telah diperoleh sifatnya yang lebih menyeluruh
atau berlaku lebih luas, hal itu masih harus dikaji oleh para ahli kurikulum
untuk mengetahui apakah konsep-konsep dasar atau landasan-landasan teori yang
dipakai sudah masuk dan sesuai.
5)
Implementasi
dan diseminasi, yaitu menerapkan kurikulum baru ini pada
daerah atau sekolah-sekolah yang lebih luas.
D. Kontribusi Pengembangan Kurikulum Hilda Taba Bagi KTSP
Keterkaitan pengembangan kurikulum Hilda Taba dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bisa dilihat dari landasan filosofis
dan teoritis KTSP, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
Landasan
Filosofis dan Teoritis
KTSP
-
Kurikulum
harus dimulai dari lingkungan terdekat (sosial, budaya, ekonomi, agama,
masyarakat yang dilayani. Misalnya masyarakat petani, nelayan, dsb.)
-
Kurikulum
harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan satuan
pendidikan.
-
Model
kurikulum harus sesuai dengan ide kurikulum (yang berasal
dari filsafat pendidikan, tujuan pendidikan, dan fungsi pendidikan)
-
Proses
pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel dan komprehensif (terbuka untuk
penyempurnaan)
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP yang perlu
diperhatikan dalam Mengembangkan isi (Materi)
-
Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
-
Beragam
dan terpadu (memperhatikan keragaman peserta didik, kondisi daerah, &
jenjang pddk tanpa membedakn agama, suku...)
-
Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
-
Relevan
dengan kebutuhan kehidupan (masyarakat, dunia usaha & dunia kerja)
-
ketrampian
pribadi, berpikir, sosial, akademik, & vokasional)
-
Menyeluruh
dan berkesinambungan (antar semua jenjang)
-
Belajar
sepanjang hayat
-
Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar